Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/slf/public_html/index.php:1) in /home/slf/public_html/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/slf/public_html/index.php:1) in /home/slf/public_html/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/slf/public_html/index.php:1) in /home/slf/public_html/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/slf/public_html/index.php:1) in /home/slf/public_html/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/slf/public_html/index.php:1) in /home/slf/public_html/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/slf/public_html/index.php:1) in /home/slf/public_html/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/slf/public_html/index.php:1) in /home/slf/public_html/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/slf/public_html/index.php:1) in /home/slf/public_html/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":1173,"date":"2022-09-12T11:23:50","date_gmt":"2022-09-12T11:23:50","guid":{"rendered":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/?p=1173"},"modified":"2022-09-12T11:23:50","modified_gmt":"2022-09-12T11:23:50","slug":"hak-kekayaan-intelektual-sebagai-hak-kebendaan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/hak-kekayaan-intelektual-sebagai-hak-kebendaan\/","title":{"rendered":"Hak Kekayaan Intelektual Sebagai Hak Kebendaan"},"content":{"rendered":"

Oleh: Dian Dwi Kusuma Astuti, S.H.<\/span><\/p>\n

Hak\u00a0 Kekayaan\u00a0 Intelektual\u00a0 memberikan\u00a0 kewenangan\u00a0 hukum\u00a0 kepada\u00a0 seseorang\u00a0 untuk mendapat keuntungan dari karya intelektual yang diciptakan. Hal ini berimplikasi pihak lain,\u00a0 yang\u00a0 tanpa\u00a0 persetujuan,\u00a0 tidak\u00a0 diperbolehkan\u00a0 untuk\u00a0 mengambil\u00a0 keuntungan\u00a0 dari sebuah karya intelektual. Pengambilan keuntungan berarti mengambil sesuatu, di mana sesuatu\u00a0 tersebut\u00a0 berada\u00a0 dalam\u00a0 hukum\u00a0 sipil\u00a0 yang\u00a0 dikenal\u00a0 dengan\u00a0 properti.<\/span><\/p>\n

Kekayaan intelektual sebagai benda yang memiliki nilai ekonomi, sebagai hasil dari kecerdasan intelektual yang dalam melahirkan hak cipta, mengorbankan waktu, tenaga dan biaya maka HKI memiliki nilai ekonomi yang harus dilindungi oleh negara dan hak Kekayaan Intelektual sebenarnya merupakan bagian dari benda, yaitu benda tidak berwujud (benda immateril).\u00a0<\/span><\/p>\n

Benda dalam kerangka hukum perdata dapat diklasifikasikan ke dalam berbagai kategori salah satu di antara kategori itu, adalah pengelompokan benda ke dalam klasifikasi benda berwujud dan benda tidak terwujud. Untuk hal ini dapatlah dilihat batasan benda yang dikemukakan oleh pasal 499 Kitab Undang-undang Hukum Perdata (\u201cKUHPerdata\u201d) yang berbunyi:<\/span><\/p>\n

\u201c<\/span>menurut paham undang-udang yang dimaksud dengan benda ialah tiap-tiap barang dan tiap-tiap hak yang dapat dikuasai oleh hak milik<\/span><\/i>.\u201d<\/span><\/p><\/blockquote>\n

Berkaitan dalam Pasal 499 KUHPerdata Prof. Mahadi sebagai ahli hukum menjelaskan bahwa jika seandainya dikehendaki rumusan lain dari pasal 499 KUHPerdata tersebut dapat diartikan sebagai hal yang dapat menjadi objek hak kekayaan (<\/span>property<\/span><\/i>) adalah benda, dan benda tersebut terdiri dari barang dan hak.<\/span><\/p>\n

Barang yang dimaksudkan oleh Prof.Mahadi sebagai ahli hukum dalam pasal 499 KUHPerdata tersebut adalah benda materil yaitu benda yang berbentuk(<\/span>stoffelijk voorwerp<\/span><\/i>), sedangkan hak adalah benda immateril yaitu <\/span>benda tidak berwujud (benda tidak bertubuh)<\/span>.\u00a0<\/span><\/p>\n

Uraian ini sejalan dengan klasifikasi benda menurut pasal 503 KUH Perdata, yaitu penggolongan benda ke dalam kelompok benda berwujud (bertubuh) dan benda tidak berwujud (tidak bertubuh). Contoh benda immateril atau benda tidak berwujud yang berupa hak yaitu berupa\u00a0 hak sewa, hak guna bangunan, hak guna usaha, hak kekayaan intelektual, dsb.<\/span><\/p>\n

Hak milik immateril termasuk ke dalam hak-hak yang disebut pasal 499 KUH Perdata. Jika disederhanakan dalam bentuk skema, uraian di atas dapat digambarkan sebagai berikut :<\/span><\/p>\n

\"Haki\"<\/p>\n

Benda\u00a0 adalah\u00a0 <\/span>zaak <\/span><\/i>\u00a0dalam\u00a0 bahasa Belanda.\u00a0 Menurut\u00a0 Pasal\u00a0 499 KUH Perdata,\u00a0 yang\u00a0 diartikan\u00a0 sebagai\u00a0 <\/span>zaak<\/span><\/i> adalah\u00a0 semua\u00a0 barang\u00a0 dan\u00a0 hak. Selanjutnya\u00a0 diketahui\u00a0 bahwa\u00a0 <\/span>zaak<\/span><\/i> adalah bagian\u00a0 dari\u00a0 harta\u00a0 kekayaan (<\/span>vermogensbestanddeel<\/span><\/i>) <\/span>segala sesuatu yang dapat dihaki oleh orang yang berarti benda sebagai obyek dalam hukum<\/span> .\u00a0<\/span><\/p>\n

Sedangkan yang dimaksud dengan benda dalam arti hukum\u00a0 adalah\u00a0 segala\u00a0 sesuatu\u00a0 yang menjadi\u00a0 objek\u00a0 hak\u00a0 milik. Hak\u00a0 yang melekat\u00a0 pada\u00a0 suatu\u00a0 benda\u00a0 disebut sebagai hak kebendaan (<\/span>zakenlijk recht<\/span><\/i>), yaitu\u00a0 suatu\u00a0 hak\u00a0 yang\u00a0 memberikan kekuasaan langsung atas suatu benda, yang dapat dipertahankan terhadap tiap orang.<\/span><\/p>\n

Hak tersebut\u00a0 secara\u00a0 otomatis melekat\u00a0 dalam kekayaan intelektual.\u00a0 Dalam\u00a0 hukum\u00a0 perdata, hak kekayaan intelektual dikategorikan sebagai benda, dalam hal ini benda tidak berwujud. Diketahui bahwa atas sebuah benda mengandung\u00a0 hak\u00a0 kebendaan\u00a0 sehingga dapat dikatakan benda dapat dikuasai dengan hak milik.\u00a0<\/span><\/p>\n

Dengan demikian, atas HKI\u00a0 sebagai\u00a0 benda\u00a0 yang\u00a0 dilekati hak kebendaan secara logis dapat dikuasai dengan hak milik.\u00a0 Pengakuan mengenai HKI\u00a0 sebagai\u00a0 hak\u00a0 kebendaan\u00a0 diakui dalam\u00a0 hukum\u00a0 Indonesia.\u00a0 Bahkan\u00a0 Undang-Undang dalam\u00a0 ruang\u00a0 lingkup\u00a0 HKI\u00a0 mengakui secara\u00a0 eksplisit\u00a0 HKI\u00a0 sebagai\u00a0 hak kebendaan.<\/span><\/p>\n

Demikian pembahasan mengenai \u201cHak Kekayaan Intelektual Sebagai Hak Kebendaan\u201d, apabila sobat <\/span>Selaras Law Firm<\/span><\/a> ingin mengetahui informasi lebih lanjut dapat langsung menghubungi kami di Selaraslawfirm<\/a><\/span>.com.<\/span> nantikan artikel menarik selanjutnya!<\/span><\/p>\n

Sumber:<\/b><\/p>\n

Mariam Darus Badrulzaman, 2015, Sistem Hukum Benda Nasional, Bandung: Alumni.<\/span><\/p>\n

Subekti, 1990,\u00a0 Hukum Perjanjian, Jakarta: Intermasa.<\/span><\/p>\n

Sumber Gambar:<\/strong><\/p>\n

unsplash.com<\/p>\n

Editor: Siti Faridah, S.H.<\/strong><\/p>\n

 <\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Oleh: Dian Dwi Kusuma Astuti, S.H. Hak\u00a0 Kekayaan\u00a0 Intelektual\u00a0 memberikan\u00a0 kewenangan\u00a0 hukum\u00a0 kepada\u00a0 seseorang\u00a0 untuk mendapat keuntungan dari karya intelektual yang diciptakan. Hal ini berimplikasi pihak lain,\u00a0 yang\u00a0 tanpa\u00a0 persetujuan,\u00a0 tidak\u00a0 diperbolehkan\u00a0 untuk\u00a0 mengambil\u00a0 keuntungan\u00a0 dari sebuah karya intelektual. Pengambilan keuntungan berarti mengambil sesuatu, di mana sesuatu\u00a0 tersebut\u00a0 berada\u00a0 dalam\u00a0 hukum\u00a0 sipil\u00a0 yang\u00a0 dikenal\u00a0 dengan\u00a0 […]<\/p>\n","protected":false},"author":2,"featured_media":1174,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"default","ast-site-content-layout":"","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"default","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"default","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"_joinchat":[],"footnotes":""},"categories":[48],"tags":[798,799,797],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1173"}],"collection":[{"href":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/2"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=1173"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1173\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":1175,"href":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1173\/revisions\/1175"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/1174"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=1173"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=1173"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=1173"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}