Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/slf/public_html/index.php:1) in /home/slf/public_html/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/slf/public_html/index.php:1) in /home/slf/public_html/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/slf/public_html/index.php:1) in /home/slf/public_html/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/slf/public_html/index.php:1) in /home/slf/public_html/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/slf/public_html/index.php:1) in /home/slf/public_html/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/slf/public_html/index.php:1) in /home/slf/public_html/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/slf/public_html/index.php:1) in /home/slf/public_html/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/slf/public_html/index.php:1) in /home/slf/public_html/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":1191,"date":"2022-09-19T08:58:10","date_gmt":"2022-09-19T08:58:10","guid":{"rendered":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/?p=1191"},"modified":"2022-09-19T08:58:10","modified_gmt":"2022-09-19T08:58:10","slug":"pemasaran-properti-dengan-sistem-pre-project-selling","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/pemasaran-properti-dengan-sistem-pre-project-selling\/","title":{"rendered":"Pemasaran Properti Dengan Sistem Pre Project Selling"},"content":{"rendered":"

Oleh: Dian Dwi Kusuma Astuti, S.H.<\/span><\/p>\n

Maraknya pembangunan perumahan beberapatahun terakhir ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat dalam menarik pembeli. Dampaknya adalah timbul cara yang praktis dan cepat untuk menjual properti baikyang berupa perkantoran, perumahan maupun apartemenoleh para pengembang terutama oleh divisi <\/span>marketing<\/span><\/i> (pemasaran) yang dikenal dengan sistem <\/span>pre projectselling<\/span><\/i>.<\/span><\/p>\n

Konsep permasaran ini menjadi tren pada saat ini, terutama bagi para pengembang proyek pemukiman (<\/span>develop<\/span><\/i>er) biasanya dilakukan oleh pengembang dengan melakukan penjualan atau pemasaran sebelum produk properti yang bersangkutan terwujud.<\/span><\/p>\n

Konsep <\/span>pre project selling<\/span><\/i> sebenarnya merupakan suatu test pasar untuk mengetahui bagaimana reaksi konsumen terhadap produk properti yang dipasarkan. Dalam\u00a0 perkembangannya,\u00a0 test\u00a0 pasar\u00a0 yang\u00a0 semula tertutup, kemudian dalam praktek dibuat terbuka dan dimanfaatkan\u00a0 langsung\u00a0 oleh\u00a0 pengembang.<\/span><\/p>\n

Daya tarik konsep pemasaran <\/span>pre project selling<\/span><\/i> ini sangat besar jika dilihat dari berbondong-bondongnya konsumen atau orang-orang yang mengunjungi acara <\/span>pre launching <\/span><\/i>atau<\/span> pro sale<\/span><\/i> dan sejenis ini.\u00a0 Biasanyapara calon konsumen tergiur potongan harga sebesar 15% sampai dengan\u00a0 20%\u00a0 yang\u00a0 diberikan oleh pengembang.\u00a0\u00a0<\/span><\/p>\n

Pre Project Selling<\/span><\/i> merupakan penjualan sebelum proyek dibangun dimana properti yang dijual tersebut baru berupa gambar atau konsep. Konsep pemasaran ini memang\u00a0 sangat menguntungkan pengembang karena relatif menolong perputaran uang pengembang.\u00a0<\/span><\/p>\n

Beban investasi yang harus ditanggungnya untuk pembangunan konstruksi proyek dengan sistem <\/span>pre project selling<\/span><\/i> tersebut terbantu dana pesanan dari konsumen,yang besarnya berkisar antara dua puluh persen sampai dengan tiga puluh persen.\u00a0\u00a0<\/span><\/p>\n

Dengan adanya pesanan dengan sistem <\/span>pre project selling<\/span><\/i> ini juga dapat mempermudah perusahaan,\u00a0 karena\u00a0 pengembang\u00a0 tidak\u00a0 perlu menyediakan modal pengembangan didepan untuk biaya pembangunan yang cukup besar.<\/span><\/p>\n

Beberapa kata kunci dalam pembelian <\/span>pre project selling<\/span><\/i>, yaitu:<\/span><\/p>\n

    \n
  1. Cek legalitas proyek, seperti sertipikat atau akta jual beli tanah, surat izin penunjukkan penggunaan tanah, izin mendirikan bangunan, dan lain-lain<\/span><\/li>\n
  2. Jika untuk dihuni sendiri, rumah harus berada di lokasi yang paling menunjang aktifitas.<\/span><\/li>\n
  3. Harga property <\/span>pre project selling<\/span><\/i> harus lebih murah dibandingkan dengan\u00a0 rumah yang sudah jadi.\u00a0<\/span><\/li>\n
  4. Upayakan memastikan kredit pemilikan rumah atau apartemen akan diperoleh sebelum membayar uang muka.<\/span><\/li>\n
  5. Perhitungkan juga penyelesaian proyek dengan berkalaatau cicilan.<\/span><\/li>\n
  6. Cermati butir-butir perjanjian pengikat jual beli, jangan sampai pasal pasalnya hanya menguntungkan pihak pengembang.<\/span><\/li>\n<\/ol>\n

    Pada umumnya persyaratan perizinan pembangunan proyek\u00a0 properti di setiap daerah\u00a0 itu\u00a0 sama,\u00a0 hanya kadangkala terdapat beberapa perbedaan teknis. Secaragaris besar, persyaratan izin administratif yang harus dilengkapi oleh pengembang adalah:<\/span><\/p>\n

      \n
    1. Izin\u00a0 Prinsip\/Izin\u00a0 Lokasi\/Surat\u00a0 Izin\u00a0 penunjukanPenggunaan\u00a0 Tanah\u00a0 (SIPPT)\u00a0 dari\u00a0 instansi\u00a0 terkait.<\/span><\/li>\n
    2. Site Plan, dibuat oleh pengembang dengan persetujuanpemerintah daerah setempat yang berisi perencanaanlahan\u00a0 yang\u00a0 akan\u00a0 dibangun\u00a0 serta\u00a0 peruntukan\u00a0 danbentuknya.<\/span><\/li>\n
    3. Izin Mendirikan Bangunan (IMB), permohonan IzinMendirikan\u00a0 Bangunan\u00a0 diajukan\u00a0 kepada\u00a0 Suku\u00a0 DinasPengawasan Pembangunan Kota (SDPKK) Pemerintahdaerah.<\/span><\/li>\n
    4. Izin\u00a0 Penggunaan\u00a0 Bangunan\u00a0 (IPB)\u00a0 diberikan\u00a0 olehpemerintah daerah setempat setelah bangunan selesaidibangun.<\/span><\/li>\n<\/ol>\n

      Dalam pemasaran <\/span>pre project selling<\/span><\/i> adalah\u00a0 kenaikan harga properti terhadap perekonomian nasional. Apabila\u00a0 terjadi\u00a0 kemacetan\u00a0 baiksumbernya yang berasal dari pengembang maupun konsumen, lembaga lembaga keuangan yang bertindak sebagai\u00a0 pendukung\u00a0 dana\u00a0 itulah yang akan menanggungnya.<\/span><\/p>\n

      Demikian pembahsan mengenai \u201cMengenal Pemasaran Properti Dengan Sistem <\/span>Pre Project Selling\u201d<\/span><\/i> apabila Sobat <\/span>Selaras Law Firm<\/span><\/a> ingin mengetahui lebih lanjut dapat langsung menghubungi kami di selaraslawfirm.com<\/a><\/span>. nantikan artikel menarik selanjutnya!<\/span><\/p>\n

      Sumber:<\/b><\/p>\n

      Purbandari. 2012. <\/span>“Kepastian dan Perlindungan Hukum pada Pemasaran Properti dengan Sistem Pre Project Selling”. <\/span><\/i>\u00a0<\/span>Jurnal Ilmiah Widya<\/span><\/i>.<\/span><\/p>\n

      Sumber Gambar:<\/strong><\/p>\n

      unsplash.com<\/p>\n

      Editor: Siti Faridah, S.H.<\/strong><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

      Oleh: Dian Dwi Kusuma Astuti, S.H. Maraknya pembangunan perumahan beberapatahun terakhir ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat dalam menarik pembeli. Dampaknya adalah timbul cara yang praktis dan cepat untuk menjual properti baikyang berupa perkantoran, perumahan maupun apartemenoleh para pengembang terutama oleh divisi marketing (pemasaran) yang dikenal dengan sistem pre projectselling. Konsep permasaran ini menjadi tren […]<\/p>\n","protected":false},"author":2,"featured_media":1192,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"default","ast-site-content-layout":"","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"default","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"default","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"_joinchat":[],"footnotes":""},"categories":[55],"tags":[813,811,812],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1191"}],"collection":[{"href":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/2"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=1191"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1191\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":1193,"href":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1191\/revisions\/1193"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/1192"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=1191"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=1191"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=1191"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}