Oleh: Dian Dwi Kusuma Astuti, S.H.<\/span><\/p>\n Usaha\u00a0 \u00a0 di\u00a0 \u00a0 bidang\u00a0 \u00a0 properti\u00a0 \u00a0 saat\u00a0 \u00a0 ini\u00a0 \u00a0 berkembang \u00a0 \u00a0 sangat \u00a0 \u00a0 pesat. \u00a0 \u00a0 Permintaan \u00a0 \u00a0 perumahan \u00a0 yang \u00a0 semakin \u00a0 banyak \u00a0 dengan \u00a0 lahan \u00a0 yang \u00a0 jumlahnya \u00a0 terbatas \u00a0 terutama \u00a0 di\u00a0 area\u00a0 perkotaan\u00a0 menyebabkan\u00a0 usaha\u00a0 ini\u00a0 menghadapi\u00a0 tantangan\u00a0 yang\u00a0 semakin\u00a0 berat\u00a0 untuk\u00a0 \u00a0 mendapatka<\/span>n\u00a0 \u00a0 tempat-tempat\u00a0 \u00a0 yang\u00a0 \u00a0 strategis.\u00a0 Saat ini Indonesia telah memiliki peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai rumah susun, yaitu Undang-Undang No. 16 tahun 1985 tentang Rumah Susun. Definisi rumah susun menurut Pasal 1 angka 1 adalah\u00a0<\/span><\/p>\n \u201c<\/span>bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan, yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama<\/span><\/i>\u201d.<\/span><\/p><\/blockquote>\n Terbatasnya\u00a0 lahan\u00a0 yang\u00a0 strategis\u00a0 di\u00a0 daerah perkotaan membuat bidang perumahan ini\u00a0 mulai\u00a0 beralih\u00a0 dari\u00a0 perumahan\u00a0 ke\u00a0 rumah\u00a0 susun, yang sering disebut juga sebagai satuan rumah susun serta apartemen. Rumah susun memiliki bukti kepemilikan berupa \u00a0 sertifikat \u00a0 kepemilikan \u00a0 atas \u00a0 satuan rumah\u00a0 susun\u00a0 yang\u00a0 disebut\u00a0 Sertipikat\u00a0 Hak\u00a0 Milik\u00a0 atas\u00a0 satuan\u00a0 rumah\u00a0 susun. Kepemilikan\u00a0 rumah\u00a0 susun\u00a0 pada\u00a0 umumnya\u00a0 terjadi\u00a0 karena\u00a0 adanya transaksi jual beli antara penjual atau pengembang\u00a0 dengan\u00a0 pembeli.\u00a0 Akta\u00a0 jual\u00a0 beli\u00a0 pada \u00a0 umumnya \u00a0 diterbitkan \u00a0 apabila \u00a0 rumah \u00a0 susun telah selesai dibangun atau sedang dalam masa penyelesaian akhir.\u00a0<\/span><\/p>\n Sebelum keluarnya bukti kepemilikan sertifikat Hak Milik atas satuan rumah susun, terdapat sebuah perjanjian\u00a0 pendahuluan\u00a0 jual\u00a0 beli\u00a0 atas\u00a0 rumah\u00a0 susun tersebut. Perjanjian ini disebut <\/span>pre-project selling <\/span><\/i>merupakan penjualan sebelum proyek dibangun di mana properti yang dijual tersebut baru \u00a0 berupa \u00a0 gambar \u00a0 atau \u00a0 konsep. Perjanjian pendahuluan\u00a0 jual beli rumah susun ini adalah \u00a0 perjanjian \u00a0 yang \u00a0 berisikan \u00a0 hak-hak \u00a0 dan\u00a0 \u00a0 kewajiban-kewajiban\u00a0 \u00a0 antara\u00a0 \u00a0 pembeli\u00a0 \u00a0 dan\u00a0 pengembang rumah susun.<\/span><\/p>\n Tujuan\u00a0 dibuatnya\u00a0 perjanjian standar\u00a0 tersebut\u00a0 dilakukan\u00a0 adalah\u00a0 untuk\u00a0 memberikan \u00a0 kemudahan \u00a0 bagi \u00a0 para \u00a0 pihak\u00a0 yang\u00a0 bersangkutan,\u00a0 namun\u00a0 mengingat\u00a0 yang membuat Perjanjian Pengikatan Jual Beli tersebut\u00a0 adalah\u00a0 pihak pengembang, maka ada kecenderungan kepentingan pengembang akan lebih \u00a0 dominan \u00a0 dan \u00a0 menguntungkan pihak pengembang. Perjanjian\u00a0 \u00a0 Pengikatan Jual Beli \u00a0 ini biasanya tidak \u00a0 memberikan \u00a0 perlindungan \u00a0 hukum\u00a0 yang\u00a0 memadai\u00a0 bagi\u00a0 pembeli\u00a0 satuan\u00a0 rumah\u00a0 susun\u00a0 karena\u00a0 dibuat secara\u00a0 sepihak oleh pengembang.<\/span><\/p>\n Kepemilikan \u00a0 atas \u00a0 satuan \u00a0 rumah \u00a0 susun \u00a0 disebut sebagai Hak Milik atas Satuan Rumah Susun. Menurut Eman Ramelan dalam bukunya <\/span>Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Pembeli Satuan Rumah Susun\/Strata Title\/Apartemen<\/span><\/i> dinyatakan bahwa hak milik atas\u00a0 satuan\u00a0 rumah\u00a0 susun\u00a0 adalah\u00a0 hak\u00a0 milik\u00a0 atas\u00a0 satuan\u00a0 yang\u00a0 bersifat\u00a0 perseorangan\u00a0 dan\u00a0 terpisah,\u00a0 yang\u00a0 meliputi\u00a0 juga\u00a0 hak\u00a0 atas\u00a0 bagian\u00a0 bersama,\u00a0 benda\u00a0 bersama,\u00a0 dan\u00a0 tanah\u00a0 bersama\u00a0 yang \u00a0 semuanya \u00a0 merupakan \u00a0 satu \u00a0 kesatuan \u00a0 yang\u00a0 tidak\u00a0 terpisahkan\u00a0 dengan\u00a0 satuan\u00a0 yang\u00a0 bersangkutan.<\/span><\/p>\n Memiliki\u00a0 \u00a0 Hak\u00a0 \u00a0 Milik\u00a0 \u00a0 Satuan\u00a0 \u00a0 Rumah\u00a0 \u00a0 Susun\u00a0 berarti\u00a0 memiliki\u00a0 dua\u00a0 jenis\u00a0 hak\u00a0 yaitu\u00a0 hak \u00a0 yang \u00a0 bersifat \u00a0 individu \u00a0 dan \u00a0 hak \u00a0 yang bersifat\u00a0 kolektif.\u00a0 Hak\u00a0 Milik\u00a0 Satuan\u00a0 Rumah\u00a0 Susun terbatas pada hak milik atas satuan dari bangunan rumah susun, bukan hak milik atas tanah tetapi hak yang berkaitan dengan tanah, sehingga \u00a0 diberikan \u00a0 jangka \u00a0 waktu \u00a0 tertentu. Di dalam Penjelasan Umum Undang-Undang No. 16 tahun 1985 tentang Rumah Susun ditegaskan bahwa pembangunan rumah susun ditujukan untuk tempat hunian, khususnya bagi golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah. Namun demikian pembangunan rumah susun harus dapat mewujudkan pemukiman yang lengkap dan fungsional.<\/span><\/p>\n Berbeda dari pengaturan Hak Milik dalam UUPA yang dimiliki oleh perseorangan maupun\u00a0 badan\u00a0 hukum. Untuk \u00a0 mendapatkan \u00a0 hak \u00a0 milik \u00a0 tersebut \u00a0 haruslah \u00a0 memenuhi beberapa persyaratan terkait tanah, pembangunan,\u00a0 perijinan,\u00a0 dan\u00a0 sesuai\u00a0 dengan\u00a0 langkah-langkah \u00a0 perolehan \u00a0 hak \u00a0 milik \u00a0 atas \u00a0 satuan rumah susun.<\/span><\/p>\n Prosedur\u00a0 perolehan\u00a0 hak\u00a0 milik\u00a0 atas\u00a0 satuan\u00a0 rumah susun, diantara lain:<\/span><\/p>\n Dalam perjanjian ini juga ditentukan suatu syarat\u00a0 formil\u00a0 dalam\u00a0 pelaksanaannya.\u00a0 Pada\u00a0 perjanjian\u00a0 jual\u00a0 beli\u00a0 satuan\u00a0 rumah\u00a0 susun\u00a0 yang\u00a0 merupakan\u00a0 penyebab\u00a0 terjadinya\u00a0 perpindahan\u00a0 hak milik atas satuan rumah susun dari tangan penjual\u00a0 \u00a0 ke\u00a0 \u00a0 tangan\u00a0 \u00a0 pembeli\u00a0 \u00a0 diisyaratkan bahwa \u00a0 perjanjian \u00a0 jual \u00a0 beli \u00a0 satuan \u00a0 rumah \u00a0 susun\u00a0 dituangkan\u00a0 dalam\u00a0 suatu\u00a0 akta\u00a0 otentik\u00a0 yang dibuat dan ditanda tangani oleh Pejabat Pembuat\u00a0 Akta\u00a0 Tanah pada\u00a0 saat\u00a0 dilakukan\u00a0 jual\u00a0 beli\u00a0 satuan\u00a0 rumah\u00a0 susun\u00a0 dengan\u00a0 akta\u00a0 otentik\u00a0 yang\u00a0 dibuat\u00a0 di\u00a0 Pejabat\u00a0 Pembuat\u00a0 Akta\u00a0 Tanah\u00a0 (PPAT).\u00a0<\/span><\/p>\n Perjanjian jual beli suatu rumah susun wajib dibuat dan dilakukan di Penjabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), hal\u00a0 ini\u00a0 tentu\u00a0 disertai\u00a0 dengan\u00a0 bukti kepemilikan berupa sertifi kat dari pihak pengembang\u00a0 yang\u00a0 nantinya\u00a0 akan\u00a0 diserahkan\u00a0 kepada\u00a0 pembeli.\u00a0 Hal\u00a0 ini\u00a0 diatur\u00a0 dalam\u00a0 Pasal\u00a0 37\u00a0 ayat\u00a0 (1)\u00a0 PP\u00a0 Nomor\u00a0 24\u00a0 Tahun\u00a0 1997\u00a0 yang\u00a0 menyatakan:<\/span><\/p>\n \u201cPeralihan hak\u00a0 atas tanah dan hak milik\u00a0 atas satuan rumah susun melalui\u00a0 jual-beli,tukar-menukar,\u00a0 hibah,\u00a0 pemasukan\u00a0 dalam\u00a0 perusahaan\u00a0 dan\u00a0 perbuatan\u00a0 hukum\u00a0 pemindahan \u00a0 hak \u00a0 lainnya, \u00a0 kecuali \u00a0 pemindahan\u00a0 \u00a0 hak\u00a0 \u00a0 melalui\u00a0 \u00a0 lelang hanya \u00a0 \u00a0 dapat didaftarkan jika dibuktikan dengan akta yang dibuat oleh\u00a0 Pejabat\u00a0 Pembuat\u00a0 Akta Tanah yang berwenang menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku.\u201d<\/span><\/i><\/p><\/blockquote>\n Demikian pembahasan mengenai Status Hak Kepemilikan Bagi Pembeli Satuan Rumah Susun, apabila sobat <\/span>Selaras Law Firm<\/span><\/a>\u00a0ingin mengetahui lebih lanjut dapat menghubungi tim <\/span>Selaras Law Firm<\/a> <\/span>kami. Nantikan artikel menarik selanjutnya!<\/span><\/p>\n Sumber:<\/b><\/p>\n Eman Ramelan, 2014, <\/span>Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Pembeli Satuan Rumah Susun\/Strata Title\/Apartemen<\/span><\/i>, Yogyakarta: Laksbang Grafika.<\/span><\/p>\n Ridwan, 2009, <\/span>Tiga\u00a0 Dimensi\u00a0 Hukum Administrasi dan\u00a0 \u00a0 Peradilan\u00a0 \u00a0 Administrasi<\/span><\/i>, Yogyakarta: FH UII Press.<\/span><\/p>\n Sumber Gambar:<\/strong><\/p>\n unsplash.com<\/p>\n Editor: Siti Faridah, S.H.<\/strong><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" Oleh: Dian Dwi Kusuma Astuti, S.H. Usaha\u00a0 \u00a0 di\u00a0 \u00a0 bidang\u00a0 \u00a0 properti\u00a0 \u00a0 saat\u00a0 \u00a0 ini\u00a0 \u00a0 berkembang \u00a0 \u00a0 sangat \u00a0 \u00a0 pesat. \u00a0 \u00a0 Permintaan \u00a0 \u00a0 perumahan \u00a0 yang \u00a0 semakin \u00a0 banyak \u00a0 dengan \u00a0 lahan \u00a0 yang \u00a0 jumlahnya \u00a0 terbatas \u00a0 terutama \u00a0 di\u00a0 area\u00a0 perkotaan\u00a0 menyebabkan\u00a0 usaha\u00a0 […]<\/p>\n","protected":false},"author":2,"featured_media":963,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"default","ast-site-content-layout":"","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"default","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"default","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-gradient":""}},"_joinchat":[],"footnotes":""},"categories":[55],"tags":[610,611,612,609],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/962"}],"collection":[{"href":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/2"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=962"}],"version-history":[{"count":3,"href":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/962\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":966,"href":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/962\/revisions\/966"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/963"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=962"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=962"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/selaraslawfirm.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=962"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}\n