Oleh: Erma Regita Sari, S.H.
Sudah tahu semua kan kalo Indonesia berkesempatan menjadi Negara Presidensi Group Of Twenty (“G20”) yang merupakan forum kerja sama 20 negara ekonomi utama dunia. Nah, kira-kira seperti apa sih pengaruh Presidensi G20 ini dalam meningkatkan investasi di Indonesia?
Presidensi G20 mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”. Melalui tema ini, Indonesia mengajak seluruh dunia untuk bersama-sama mencapai pemulihan yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Melalui forum G20 tersebut, Indonesia berkesempatan mendorong upaya kolektif dunia mewujudkan kebijakan yang dapat mempercepat pemulihan ekonomi global secara inklusif, dengan tiga topik utama yang diangkat yaitu: (i) Sistem Kesehatan Dunia; (ii) Transformasi Ekonomi dan Digital; dan (iii) Transisi Energi.
Terkait dengan topik transformasi ekonomi dan digital, salah satu langkah yang diambil pemerintah yaitu melalui investasi. Investasi di Indonesia merupakan reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja, yang implementasinya dengan sistem yang dibangun oleh Kementerian Investasi dengan Online Single Submission (OSS).
Selain itu, Indonesia juga menerapkan kebijakan untuk melakukan hilirisasi yang menciptakan nilai tambah untuk melengkapi Global Value Chain, misalnya Indonesia mendorong sustainable palm oil sehingga itu menjadi komoditas ekspor andalan.
Tanggal 15-16 Februari 2022 telah dilaksanakan pertemuan kedua tingkat Deputi Keuangan dan Bank Sentral. Dalam pertemuan kedua tersebut, presidensi Indonesia menghimpun masukan-masukan dari para negara anggota G20 dan organisasi internasional atas usulan komunike pertama (first communique drafting).
Dari hasil pertemuan tersebut, diketahui bahwa seluruh anggota G20 dan organisasi internasional telah mencapai kesepakatan dan berkomitmen, diantaranya yaitu untuk:
- Mengupayakan revitalisasi investasi infrastruktur dengan cara yang berkelanjutan, inklusif, mudah diakses, dan terjangkau, terutama melalui peningkatan keterlibatan sektor swasta untuk mendukung investasi publik dan lembaga keuangan internasional.
- Mengembangkan kebijakan untuk memobilisasi investasi infrastruktur inklusif untuk meningkatkan inklusi sosial dan mengatasi kesenjangan antar daerah.
- Menegaskan kembali komitmen untuk meningkatkan infrastruktur digital dan investasi InfraTech untuk mempersempit kesenjangan digital.
Melanjutkan rangkaian acara Presidensi G20, tanggal 17-18 Februari 2022 dilaksanakan pertemuan pertama tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral atau Finance Ministers and Central Bank Governors (“FMCBG”). Dalam agenda infrastruktur, terdapat empat agenda utama yaitu:
1. Meningkatkan investasi infrastruktur berkelanjutan dengan mendorong partisipasi sektor swasta
Investasi infrastruktur berkelanjutan merupakan kunci untuk pertumbuhan dan pembangunan berkelanjutan pasca COVID-19.
Dalam pembahasan ini, presidensi Indonesia mengusulkan untuk mengembangkan kerangka kerja tentang cara terbaik memanfaatkan partisipasi sektor swasta untuk meningkatkan investasi infrastruktur yang berkelanjutan.
2. Menekankan peran infrastruktur dalam mendorong inklusi sosial dan mengurangi kesenjangan antar daerah
Pandemi COVID-19 telah menciptakan risiko kesenjangan yang lebih tinggi antar daerah. Ketidaksetaraan dan tingkat kemiskinan yang semakin memburuk, serta tingkat utang yang semakin meningkat, apabila dibiarkan dan tidak ditangani dengan baik maka akan mengancam kemampuan dunia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif pada jangka panjang.
Presidensi Indonesia mengusulkan mengembangkan perangkat kebijakan untuk memobilisasi mekanisme pembiayaan inovatif untuk meningkatkan investasi infrastruktur di kota dan daerah selama pemulihan ekonomi, termasuk meningkatkan inklusi gender dan sosial.
3. Meningkatkan investasi infrastruktur digital dan penggunaan teknologi dalam infrastruktur
Sebagaimana kita ketahui, sejak awal pandemi COVID-19, digitalisasi dan otomatisasi telah dipercepat guna memfasilitasi kerja jarak jauh sekaligus membatasi pertemuan jarak dekat dan kontak fisik.
Sehingga presidensi Indonesia mengusulkan untuk mengambil pelajaran dari peningkatan InfraTech dan penggunaan InfraTech untuk kesiapsiagaan dan respon pandemi, serta membahas lebih lanjut cara-cara untuk membiayai infrastruktur digital.
4. Mendorong infrastruktur transformatif pasca COVID-19
Pada tahun 2021, InfraTracker disampaikan untuk menganalisis dan melacak stimulus infrastruktur untuk menunjukkan bagaimana pemerintah menggunakan infrastruktur untuk mendorong pemulihan ekonomi pasca COVID-19 dan mencapai hasil transformatif jangka panjang.
Oleh karena itu, presidensi Indonesia mengusulkan untuk mendorong InfraTracker untuk memberikan wawasan yang lebih luas tentang strategi dan rencana infrastruktur jangka panjang.
Melalui forum G20, Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan teknologi dalam infrastruktur untuk menjembatani kesenjangan digital. Selain itu, dengan Presidensi G20, memberikan dampak positif terkait rencana investor global untuk berinvestasi di Indonesia.
Salah satu investor asing yang melirik Indonesia sebagai tujuan investasi adalah pabrikan kendaraan listrik asal Amerika Serikat (AS) Tesla Inc untuk proyek power bank raksasa atau Energy Storage System (ESS).
Seperti yang kita ketahui, perusahaan otomotif dunia itu kembali menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di Indonesia setelah dua tahun lalu sempat membatalkan rencananya tersebut.
Investasi ke Indonesia terus tumbuh dengan Indonesia menjadi Presidensi G20, yang dimana Indonesia merupakan satu-satunya negara Asia Tenggara yang bisa menjadi tuan rumah G20. Hal tersebut tentunya tidak akan disia-siakan untuk menarik investasi di segala bidang.
Dengan Presidensi G20, Indonesia berkesempatan mendapatkan kepercayaan dari komunitas global dan menumbuhkan pusat investasi di kawasan Asia Tenggara.
Melalui Presidensi G20 pula, dapat dipertemukan dengan perusahaan papan atas yang punya kredibilitas tinggi dari negara-negara G20 untuk bisa berinvestasi di Indonesia. Investasi yang didorong terutama ialah yang berbasis inovasi dan kolaboratif untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Digitalisasi ekonomi akan memainkan peran penting dan strategis di masa depan. Melalui investasi berbasis inovasi, tidak hanya akan menciptakan lapangan kerja baru, investasi ini juga turut mengakselerasi penciptaan serta penerapan inovasi dan teknologi baru yang mendorong terciptanya ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Nah, sobat Selaras Law Firm paham bukan dengan Indonesia menjadi Presidensi G20 tenyata membawa banyak dampak positif bagi Indonesia. Untuk itu Indonesia perlu bersiap diri lebih agresif, terlebih lagi banyak tantangan yang akan dihadapi, baik itu persoalan teknologi, SDM, hingga regulasinya.
Semoga dengan investasi yang terus tumbuh, dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia yaa!
Buat sobat Selaras Law Firm yang masih bingung atau punya permasalahan di bidang bisnis maupun investasi, yuk langsung aja Selaras Law Firm. Wujudkan impian Anda menjadi Entrepreneur bersama Selaras Law Firm layanan Pengurusan Legalitas Terlengkap, Tercepat dan Terpercaya di Indonesia!
Sumber:
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI. Presidensi Indonesia G20-2022, Momentum Branding Indonesia di Dunia Internasional. 2021. Diakses tanggal 21 Juni 2022.
Kementerian Keuangan RI. 2022. G20 sebagai Input Desain Kebijakan Pembangunan Infrastruktur Indonesia. Diakses tanggal 21 Juni 2022.
DPMPTSP Provinsi Banten. 2022. Presidensi G20 Dorong Indonesia Jadi Tujuan Investasi Berbasis Inovasi. Diakses tanggal 21 Juni 2022.
Sumber Gambar:
unsplash.com
Editor: Siti Faridah, S.H.